Rabu, 10 Maret 2010

(5) Polisi UAE, Profesional dan Berwibawa

* Foto Kepala Kepolisian dubai (Dahi Khalfan Tamin) saat menerangkan masalah pembunuhan pimpinan hamas. diunduh dari gulf news

Citra polisi di sini masih bersih, oleh karenanya mereka disegani oleh masyarakat, dank arena disegani itulah mereka berwibawa. Bersih dalam artian bebas dari bentuk KKN, salah ya salah tidak ada cara damai dengan menempelkan uang ke tangan polisi, benar ya benar, seolah-olah penegakan hokum adalah harga mati bagi mereka.

Menurut saya, kewibawaan polisi itu tercermin dari patuhnya masyarakat terhadap peraturan sesuai peraturan negara. Kalau saya boleh menilai, di antara tiga Negara yang pernah saya singgahi, Negara inilah yang paling teratur dan tertib, baik dari segi ketertiban lingkungan ataupun ketertiban Negara.

Ratusan orang dari berbagai Negara bermukim di UAE. Mayoritas dari mereka adalah pekerja dan pelaku bisnis yang mencari penghidupan di sini. Tak jarang terjadi benturan kepentingan antar mereka dengan berbagai kasus criminal. Tentu ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi polisi UAE untuk menunjukkan bahwa mereka adalah polisi professional sekaligus berwibawa.

Hal itu saya kira sudah terjawab oleh polisi UAE itu sendiri, terbukti mereka bukan hanya berwibawa tapi mereka juga membubuhkan prestasi. contohnya bisa kita lihat pada korps polisi dubai yang akhir-akhir ini membuat geger masyarakat international.

Setidaknya gulf news mencatat, bahwa ada tiga prestasi bertaraf international yang patut dicatat, pertama pengunkapan perampokan yang dilakukan oleh gang yang bernama "Pink Panther di tahun 2007 yang di dukung langsung oleh syeikh ali maktum, Wakil presiden UAE sekaligus pemimpin dubai.

Prestasi kedua, pengungkapan pembunuhan artis cantik Lebanon Suzanne Tamem yang otak pelakunya adalah milliuner mesir "Hisyam Talaat". Pembunuhan itu dilakukan terungkap setelah aparat kepolisian dubai melakukan penyisiran TKP dan melalui barang-barang bukti yang ada, maka polisi dubai pada tanggal 10/08/2008 mengumunkan telah menangkap pelaku pembunuhan itu, kawasan elite dubai Palm Jumairah adalah tempat terjadi pembunuhan

Prestasi ketiga, adalah pembunuhan petinggi Hamas Mahmoud Al-mabhouh, yang ditemukan tewas pada tanggal 19 january di salah satu hotel dekat bandara dubai (Al-Bustan Hotel). Tidak lebih dari 24 jam polisi dubai dapat mengungkap siapa yang berada di balik pembunuhan tadi, yaitu agen Mossad Israel.

Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, asas pertama bagi aparat keamanan baik polisi ataupu militer adalah kesejahteraan mereka. Maka jangan pernah berharap aparat keamanan itu akan berwibawa di mata masyarakat dan professional dalam memecahkan kasus kalau tidak didukung oleh kesejahteraan dari pemerintah.

Tanpa kesejahteraan mereka akan berpikir kemana-mana, apalagi lolosanya seorang ke korps (polisi atau Militer) itu melalui makelar yang mengharuskan membayar mahal, maka ketika mereka sudah menjadi polisi mereka akan mencari ganti dari uang yang mereka keluarkan dengan berbagai cara, ya KKN itu, kalau tidak memeras penduduk, menjadi backing bagi penjahat, dll.

Maka, gaji adalah unsur penting dari terbentuknya aparat yang professional dan berwibawa. Polisi UAE memiliki itu, dengan kata lain, berbeakal gaji besar mereka merasa cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik tanpa takut imingan uang dari pihak lain.

Tidak ada komentar: