Selasa, 15 Maret 2016

Mecca dari takut menuju harapan



Ketika istri mengandung anak saya yang kedua sitti sarah mecca panggilannya mecca itu diliputi rasa tidak percaya dan cemas. Tidak percaya karena memang kami tidak merencanakan punya anak lagi, sedangkan umur anak kami yang pertama masih kurang lebih 2 tahun, kasihan istri repot mengasuh dua anak. Rencana kami ketika anak pertama berumur 5-7 tahun  baru proses penghamilan lagi, sebagai manusia saya dan istri tentu bertanya protes kepada tuhan, mengapa kok dikasih titipan anak lagi, bahkan kami punya pikiran untuk menggugurkan anak itu. Ada alasan mengapa kami ingin menggugurkan, 1. Karena kami sedikit malu, karena ketika ada orang mengandung sedangkan anak yang satunya lagi belum berumur maka cenderung dinilai negatif, sampai sekarang saya tidak tahu mengapa. 2. Karena alasan ekonomi kami yang masih belum mapan, dan lagi kerepotan yang akan dikerjakan oleh istri saya. Sedangkan saya ngajar dengan gaji yang tidak seberapa.

Cemasnya, rasa cemas juga datang ketika kandungan pertama, takut tidak lengkaplah anggota tubuhnya, takut operasi, takut idiot dls. Ketakutan kami itu memang berasalan, karena menurut orang kedokteran kawin antar sepupu berpeluang menyebabkan anaknya lemah otaknya, untuk mempunyai orga tubuh yang tidak lengkap sangat besar peluangnya. Ketakutan-ketakutan seperti itu yang membikin rasa cemas gelisah datang lagi kepada diri kami. Belum lagi beberapa aksi kekagetan yang ditunjukkan oleh sebagian anggota kami, seakan melengkapi kecemas yang kami selimuti.  

Jadi hamilnya istri untuk anak kedua ini memang satu fase ketidak percayaan dan kecemasan, yang kami lakukan hanyalah tawakkal, terus terang rasa gembiranya saya tidak segembira ketika kemal lahir, sungguh, rasa bangga saya sebagai bapak ketika istri melahirkan anak kedua tidak sebangga ketika anak pertama kami lahir, mungkin karena yang lahir anak perempuan sedangkan harapannya anak laki-laki lagi. Namun alhamdulillah fase itu bisa saya dan istri lewati. Dengan doa dan kesadaran bahwa inilah titipan allah dan tidak boleh kami acuhkan.

sekarang mecca sudah menjadi anak cerdas dan tidak cengeng seperti abang kemalnya, baru berumur 1,5 tahun dia sudah bisa mengerti apa yang kita suruh,bisa berjalan lebih cepat dari abangnya, dia sudah bisa bernyanyi walaupun terpenggal-penggal, dia sudah bisa menirukan video anak kecil yang dia tonton. Sungguh sangat membanggakan, sungguh sangat memberikan harapan bahwa anak ini anak yang bisa membanggakan kedua orang tuanya insyaallah.

Tidak ada komentar: