Ketika istri mengandung anak saya yang
kedua sitti sarah mecca panggilannya mecca itu diliputi rasa tidak percaya dan
cemas. Tidak percaya karena memang kami tidak merencanakan punya anak lagi,
sedangkan umur anak kami yang pertama masih kurang lebih 2 tahun, kasihan istri
repot mengasuh dua anak. Rencana kami ketika anak pertama berumur 5-7 tahun baru proses penghamilan lagi, sebagai manusia
saya dan istri tentu bertanya protes kepada tuhan, mengapa kok dikasih titipan
anak lagi, bahkan kami punya pikiran untuk menggugurkan anak itu. Ada alasan
mengapa kami ingin menggugurkan, 1. Karena kami sedikit malu, karena ketika ada
orang mengandung sedangkan anak yang satunya lagi belum berumur maka cenderung
dinilai negatif, sampai sekarang saya tidak tahu mengapa. 2. Karena alasan
ekonomi kami yang masih belum mapan, dan lagi kerepotan yang akan dikerjakan
oleh istri saya. Sedangkan saya ngajar dengan gaji yang tidak seberapa.
Cemasnya, rasa cemas juga datang ketika kandungan pertama,
takut tidak lengkaplah anggota tubuhnya, takut operasi, takut idiot dls. Ketakutan
kami itu memang berasalan, karena menurut orang kedokteran kawin antar sepupu berpeluang
menyebabkan anaknya lemah otaknya, untuk mempunyai orga tubuh yang tidak
lengkap sangat besar peluangnya. Ketakutan-ketakutan seperti itu yang membikin
rasa cemas gelisah datang lagi kepada diri kami. Belum lagi beberapa aksi
kekagetan yang ditunjukkan oleh sebagian anggota kami, seakan melengkapi
kecemas yang kami selimuti.
Jadi hamilnya istri untuk anak kedua ini memang satu fase
ketidak percayaan dan kecemasan, yang kami lakukan hanyalah tawakkal, terus
terang rasa gembiranya saya tidak segembira ketika kemal lahir, sungguh, rasa
bangga saya sebagai bapak ketika istri melahirkan anak kedua tidak sebangga
ketika anak pertama kami lahir, mungkin karena yang lahir anak perempuan
sedangkan harapannya anak laki-laki lagi. Namun alhamdulillah fase itu bisa
saya dan istri lewati. Dengan doa dan kesadaran bahwa inilah titipan allah dan
tidak boleh kami acuhkan.
sekarang mecca sudah menjadi anak cerdas dan tidak cengeng
seperti abang kemalnya, baru berumur 1,5 tahun dia sudah bisa mengerti apa yang
kita suruh,bisa berjalan lebih cepat dari abangnya, dia sudah bisa bernyanyi
walaupun terpenggal-penggal, dia sudah bisa menirukan video anak kecil yang dia
tonton. Sungguh sangat membanggakan, sungguh sangat memberikan harapan bahwa
anak ini anak yang bisa membanggakan kedua orang tuanya insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar