Senin, 17 Oktober 2016

Mecca dan air susu ibu (ASI)



Tepat hari ini senin tanggal 17-10-2016, mecca dibawa ke dukun anak bernama “nyah talak” untuk menyambi saran agar mecca bisa lepas dari ikatan ASI umminya. Artinya mecca tidak lagi netek pada umminya per hari ini. Umurnya sudah dua tahun lebih, anjuran agama selama 2 tahun seorang bayi lebih bagus netek ke ibunya, lebih dari itu sebaiknya dilepaskan. Entah ini adalah proses dari kemandirian seorang anak atau lebih kepada kesehatan, namun yang jelas bagiku sebagai seorang bapak mengartikan mecca akan tumbuh sebagai anak kecil bukan bayi lagi.

Ekpresi umminya menjelang prosesi ini ada dua, sedih kepikiran dan nangis tidak tega. Ketika aku tanya mengapa? Maka konsisten dia menjawab kasihan mecca, aku gak tega mas, takut mecca nanti lemas. Mengacu pada pengalaman orang-orang terdekat maka hal semacam itu memang lumrah biasa terjadi pada seorang ibu dan seorang anak. Makanya, menanggapi kesedihan dan tangisan umminya mecca aku sudah siap sekaligus senang, karena anakku seperti anak biasanya, yaitu melewati proses semacam ini, artinya, semuanya normal.

Tidak seperti abangnya kemal, kemal hanya sekitar 2 bulan minum asi, setelah itu dia sakit tak menentu, sudah puluhan dukun anak memijat tubuh kemal, tapi tak mampu meredam tangisan yang semakin keras. Kemal akhirnya sembuh ke dukun dekat desa, yang selama ini dilupakan. Jadi bagi yang mempunyai bayi, dan bayinya tidak normal alias nangis siang malam segera pijit ke dukun anak dari yang terdekat dulu bukan yang dari jauh, karena dukun anak tergantung chimerstri atau cocok dan tidak cocok, kalau cocok meski jauh harus kita kejar, tapi kalau gak cocok meskipun dekat harus dicari yang cocok.

Akhirnya kami akan melihat apakah mecca akan bertahan dengan puasa ASI ini atau ya tidak ada atau, memang hanya satu pilihannya yaitu bertahan dan berhasil melewati proses ini. Baba doakan nak...percayalah proses ini adalah titik awal dari kemandirianmu kelak.

Tidak ada komentar: