Ada juga sebuah fenomena islam, dulu pernah aku temukan di Indonesia dan Mesir, pun aku temukan di sini Abu Dhabi. Namun sebetulnya fenomena seperti ini memang sudah merasuk sebagian banyak ummat islam.
Ialah muslim yang hanya suka kulit tanpa suka pada apa isi di dalam kulit itu. Di sini ada beberapa contoh yang aku kira mewakili
Temanku di kantor, dia adalah seorang Bangladesh, biasa kita sebut banggali., dia sering mengaku bahwa "aku adalah muslim, bapakku mutowwak (seorang alim), dan aku tidak mau kepada hal-hal yang tidak diperintahkan OLEH ALLAH". Perilaku diapun di dalam kantor seperti orang yang memang mau berislam, seperti mendengarkan Al-quran, ketika dia ada masalah pasti dia bilang "Allah mauju (Allah ada)". namun anehnya dibalik itu, setelah saya bersamanya selama satu bulan, Sholatpun dia tidak pernah, padahal kita tahu bahwa Sholat adalah tiang agama. (As-sholatu imaduddin), bagaimana kita menyebut dia muslim wong sholatpun tidak pernah. Wajahnya seram keras,kaku (tidak sesuai dengan ajaran islam yang murah senyum). Kata-katanya tidak santun, ceroboh, meskipun kadang-kadang lidahnya sering mengeluarkan ayat-ayat al-quran (bukannya alquaran mengajari kita santun). DLL.
Kalau di Madura; asal bersorban saja sudah kyia, asal mendengarkan Al-Qur'an saja sudah taqwa. memang masyarakat yang suka sama kulit.
Ini adalah satu contoh dan contoh kecil dari sebuah fenomena jamak yang saya lihat di negeri ini. bukan hanya banggali, termasuk orang arab sendiri, mereka sudah biasa memakai surban yang beberapa kalangan meyakini adalah sunnah rosul,membawa tasbish, dll. tapi masalah tingkah laku, tutur kata dan kesopanannya, diluar dari sunnah rosul itu sendiri.
mungkin, bagi anda yang punya sobat, family bekerja di timur tengah, maka anda bisa tanyakan, bagaimana mereka? insyaallah akan sama dengan apa yang saya tuturkan.
Terasa, islam hanya sebagai komoditi untuk pengesahan bahwa aku benar, dia salah, aku sudah mengikuti sunnah rosul, mereka tidak. Aku masuk surga, mereka masuk neraka, aku sudah mendengarkan al-qur'an pasti masuk surga. Meskipun aku mencaci orang, meskipun aku berlaku kasar pada orang, meskipun aku tidak sholat, dll. Fenomena islam seperti inilah yang aku sebut islam tanpa biji.
Fenomena lain, banyak para rekan dan sahabatku bukan hanya indonesia yang tidak melumbar kata2 tentang agama, tapi kelakuannya sangat santun dan ramah, islam seolah-olah di sana, seperti ( dia sering menolong orang) (akrab menjalin silaturahmi) meskipun (sorry saja, jarang sholat) dll. Bukankah itu isi dari islam? Mengapa justru bolak-balik? Kita termasuk yang mana ya? Kalau aku sih milih dua-duanya islam kulit dan islam biji. fenomena ini memang Aneh…kayaknya 2012 memang betul kiamat ni!!!hahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar