Kamis, 11 Februari 2010

Isu-Isu Pinggiran Abu Dhabi

*(foto) salah satu Pelanggan Tetap (dari Syria) dia membawa isu yang menggembirakan terus,,,mentang Banyak Proyek dia(Abu Lait)

Semakin banyak Customer (pelanggan) datang, semakin banyak juga isu, info atau cerita pinggiran yang berasal dari berbagai sudut di Abu Dhabi. Hal ini menarik buat saya, karena jelas ini adalah isu-isu yang berasal dari abu dhabi sendiri, terutama bagi kami pendatang.

Diantara Isu yang paling banyak dibincangkan adalah "Peraturan Yang Tidak Tetap, Selalu Berubah", peraturan apapun di sini terutama tentang imigrasi dan perizinan memang terlalu sering mengalami perubahan. Enam bulan yang lalu saya pernah mendengar bahwa tidak ada bond di peraturan imigrasi (sanksi tidak boleh masuk abu dhabi dalam waktu tertentu, biasanya sanksi ini diberikan sponsor (kafil) untuk para pekerjanya yang dianggap melanggar), tapi beberapa hari kemudian, saya mendengar bahwa bond sudah berlaku lagi. Jadi para kafil (sponsor) yang mau mem bond, bisa lagi.

Peraturan yang sering berubah, terkadang membikin kesal para pendatang terutama bagi mereka yang selalu berurusan dengan pihak imigrasi dan Kementrian pekerja (Ministry of Labour) kebanyakan adalah para pebisnis pendatang, Contracor, yang mana harus selalu berurusan dengan keduanya, untuk mendatangkan para pekerja dari berbagai negara. Sampe mereka menyebutnya "setiap hari kamu bangun tidur, maka akan kamu temukan peraturan baru".

Namun hal ini hanya memberikan rasa kesal saja tidak berdampak negative, mengingat tingginya keuntungan yang mereka dapat, rasa kesal akibat seringnya peraturan berubah hilang begitu saja ketika mereka dihadapkan dengan untung yang mereka dapat, kesal yang terobati.

Isu kedua adalah, satu tahun lagi Abu Dhabi bernasib seperti dubai. Memang masyhur diketahui bahwa kondisi perekonomian dubai sekarang lagi jatuh, tapi menurut perkiraan saya hal ini tidak akan terjadi terhadap abu dhabi. Setelah saya Tanya pada mereka yang mengatakan begitu, mereka malah menjawab tanpa alasan yang logis, alasannya paling-paling berkisar :

Pertama, banyaknya proyek pembangunan yang sudah selesai di abu dhabi (dalam Hati, saya menjawab : wah kata sapa banyak yang selesai, wong bangunan di sekitar sini aja banyak yang belum, apalagi masih banyak rancangan proyek2 besar di abu dhabi yang masih mau digarap oleh pemerintah, ngacok nih orang), kedua, sekarang company yang dulu mereka kerja tutup, tidak ada pekerjaan, jadi mereka pulang ke Negara mereka (kembali saya jawab dalam hati, mungkin perusahaan kamu tidak memiliki kapabelitas yang memadai untuk bekerja dan menarik costumer, mungkin juga kurang beruntung, enak aja).

Dan juga, setelah saya perhatikan orang-orang yang membawa isu demikian adalah costumer pekerja yang tidak berskill (incapability) dan juga pekerja-pekerja berpangkat kecil, yang tidak tahu banyak tentang abu dhabi, saya kira, isu hancurnya ekonomi abu dhabi dalam satu tahun lagi itu timbul karena mereka kesal tidak menemukan pesanan pekerjaan sehingga akhirnya pulang ke negaranya, dan timbullah isu itu.

Selasa, 02 Februari 2010

Biasa-Biasa Saja

Saya sekarang lagi terapi, membiasakan bagaimana menyukai sesuatu atau mencintai bahkan membenci sesuatu dengan biasa-biasa saja, 50% dan 50%. selama masa terapi, efeknya bisa lebih enak, bisa lebih nyaman. Hidup terasa ringan, tidak terbebani, baik untuk mencintai ,menyukai atau membenci.


Terkadang kata Al-Qur'an, kau membenci sesuatu padahal itu baik untukmu, atau kau menyukai sesuatu padahal itu tidak baik untukmu. Ada juga yang mengatakan. Cintailah sesuatu biasa saja, karena bisa jadi orang yang kau cintai akan kamu benci, dan sebaliknya, bisa jadi orang yang kau benci akan kau cintai.


Fokus dasar terapi saya ini pada harta dan benda, karena saya anggap sebagai cobaan terbasar dalam hidup, dan bila kita tarik pada wahana yang lebih luas lagi, maka kita akan temukan fakta, "mencintai harta berlebihan akibatnya berdampak pada diri sendiri ataupun masyarakat".


Coba kita lihat apa yang dilakukan para koruptor bangsa, "karena mereka menyukai harta berlebihan, maka mereka melakukan apapun untuk mendapatkannya "korupsi", meskipun dengan berkorban, hilangnya harga dirinya atau laparnya masarakat.


Fokus kedua adalah, Sesuatu yang selama ini saya cintai, kawan, teman, pacar, keluarga, ataupun tokoh-tokoh yang selama ini saya kagumi. saya mulai membiasakan mereka dengan berbagai macam istilah, diantaranya "semua itu bukan saya yang berhak mencintai mengagumi mereka, cinta saya tidak berguna bagi mereka, dibandingkan cintanya tuhan pada mereka. Dan mereka bukanlah milik pribadi saya, tapi pemiliknya adalah tuhan".


Fokus ke tiga, adalah harapan. Saya sendiri selama ini sering terlalu berharap, "berharap lebih", sering kecewa, sering kesal, karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Seringkali saya berharap pada partner atau rekan kerja, tapi semua itu selalu menimbulkan kekecewaan. Mungkin karena sering kecewa itulah, salah satu alasan mengapa saya melakukan terapi.


Jadi cinta, suka , benci dan kagum ataupun berharap, boleh-boleh saja, tapi kita sikapi dengan biasa-biasa saja, janganlah terlalu mencintai dan janganlah terlalu membenci. Biar kita ditinggal sama orang yang kita cintai, maka kita tidak terlalu larut dalam kesedihan, ataupun kalau kita mendapatkan apa yang kita harapkan, kita tidak terlalu larut pada kesenangan. innalillahi wa innailaihi rojiun, segala yang ada didunia ini semua akan kembali kepada Allah.